Pembahasan :
• Definisi dan Pengertian Cyber Communication
• Sejarah / Latar Belakang Cyber Communication
• Prinsip-prinsip Cyber Communication
• Tugas: Cari informasi tentang sejarah perkembangan Cyber Communication di dalam dan di luar negeri
Cyber Communication
Concept
Concept
¢ WHAT : CYBER COMMUNICATION adalah salah –satu jalur penyaluran pesan lewat media massa yang distribusinya melalui jaringan internet,
¢ WHY : dengan adanya media massa dalam wujud ini (CYBER COMMUNICATION), arus informasi yang ada dapat selalu ter-update kapan saja, berbeda dengan media masa cetak dan media massa siaran (elektronik).
¢ WHERE : Ranah communication cyber berada dalam ruang lingkup yang lebih global dan universaldari pada communication lain, karena internet merupakan jaringan yang menghubungkan secara virtual sebuah PC dengan PC yang berada di tempat lain,
¢ WHOM : sebutan bagi para “penghuni” dan pengguna dunia Cyber atau dunia Maya adalah Netter..... Kebanyakan diantara netter adalah para pencari informasi,
¢ WHO : sedangkan sebagian yang lainnya adalah pemberi informasi.
¢ HOW: Tentu saja cara memanfaatkan communication cyber adalah dengan cara menggunakan media communication ini sebaik-baiknya,
Cyber Communication Orientation
¢ Bersifat luas (global), menembus perbedaan jarak dan waktu
¢ Up to date (terkini), dengan cyber communication setiap pemberi informasi dapat memperbaharui informasi yang ingin di publishnya di internet.
¢ 2 way communication, berbeda pada media konvensional yang hanya berpatokan pada satu arah.... Yaitu penyampaian pesan kepada khalayak, tanpa ada timbal feedback ke pemberi pesan. Cyber Communication dapat menerapkan komunikasi 2 arah antara si komunikator dengan komunikan. Comment box, wall, dll
¢ Interaktif sifatnya tidak statis, interface atau tampilannya memiliki objek yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan pencari informasi
History of Cyber communication
• Ambruknya Bisnis dot.com
– 1994: Internet menjadi perhatian kalayak ramai dengan kedatangan web browser Mosaic dan World Wide Web (www).
– Akhir 1990-an: Booming saham-saham perusahaan Dot.com menjadi pertanda akan apa yang disebut oleh dunia usaha sebagai “penggelembungan” atau bubble.
– Maret 2001: Tanggal resmi kejatuhan perusahaan-perusahaan Dot.com, setelah nilai saham-saham mereka mulai menurun dengan cepat.
• Bangkitnya Media Online:
– 2002 : Blog atau web log.
– 2002 : Friendster ( Social Media Network)
– 2002 : MySpace (Social Media Network)
– 2003/2004 : Web 2.0 (teknologi generasi kedua layanan berbasis web).
– 2004 : Facebook (Social Media Network)
– 2005 : YouTube
– 2006 : Twitter
• Prinsip Kerja Web 1.0
• Dikenal pertama kali dengan istilah World Wide Web atau www, yang merupakan dunianya web programmer dan webdesainer.
• Menggambarkan hubungan yang searah, statis, dan saling berdiri sendiri antara pemilik/penerbit situs dengan pembacanya.
• Chris Wolz, “Web 1.0 vs Web 2.0: It’s All About You”, presentasi pada Web Executive Seminar: Social Sites for Social Goods, 26 Februari 2008.
• Komunikasi satu arah
• User (pengguna Internet) cenderung pasif, hanya membaca
• Terdapat hubungan yang saling berjejaring antara pemilik maupun pembaca, bahkan “Anda” sebagai pembaca adalah fokus (Chris Wolz).
• Merujuk generasi kedua layanan berbasis web, setelah Web 1.0 (World Wide Web/www).
– Web situs jaringan sosial (Facebook, Friendster, MySpace, Twitter, dsb), Blog, Wiki, perangkat komunikasi dan folksonomi.
• Menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna (interaktif).
¢ Karakteristik : kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0 :
— Atau istilahnya dunianya user, kuncinya keterlibatan user.
— User bisa membuat konten atau user generated content.
— Contoh: sukses kampanye Obama dimana di situs jejaring sosial yang dipakai untuk kampanye, para pendukung Obama bisa membuat blog mereka masing-masing sesuai isu yang diusung, mengusulkan rekomendasi kampanye, bahkan membuat situs mini untuk menggali dana kampanye dan mengelola kegiatan.
Media Traditional vs New Media
• Kehadiran media baru (new media) seperti Internet, i-Phone, i-Pod, i-Pad, radio satelit memunculkan sebuah generasi yang berbeda dalam mengomsumsi informasi.
• Perubahan media tradisional : koran, majalah, tabloid, buku, dsb à new media : Internet (i-News, e-book, online social media, blog, dsb), handphone (Blackberry,i-Phone, dsb), i-Pod, i-Pad, dsb.
• Generasi paper (kertas) à generasi paperless (meminimkan/mengurangi pemakaian kertas) atau generasi multimedia.
• Media tradisional khususnya media cetak tengah menghadapi dilema berat.
• Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya akrab dengan teknologi tinggi seperti Jepang & Korea Selatan, kekhawatiran bahwa media cetak akan ditinggalkan mulai terasa.
• Di Indonesia dan India, media Internet belum mengancam dominasi media cetak.
• Tingkat akses terhadap Internet di Indonesia & India tergolong masih rendah.
– Indonesia: 25 juta atau 11 persen dari populasi penduduk berjumkah 228 juta orang.
• Fakta:
– Semakin banyaknya situs-situs berita baru (selain detik.com, kompas.com, tempointeraktif): Vivanews, Okezone, Yahoo News, dsb.
– e-Paper: Kompas, Koran Tempo, dsb.
– Pertumbuhan jumlah pengguna Internet (User) makin tinggi.
• Fakta ini menyiratkan bahwa di masa depan new media akan semakin berperan, dengan partisipasi masyarakat yang semakin besar.
Traditional communication vs cyber communication
• Traditional Communication = Communication Konvensional= Off-line Communication = PR 1.0
– Off-line PR deals with the same things except with print, radio TV, conferences/events and other “real life” venues. One difference between online and offline PR is in pitching. For example, before pitching a print journalist, the publication’s editorial calendar is researched to see if there are any planned story opportunities. The subsequent pitch is specific to the upcoming story.
–
– PR Konvensial (PR 1.0):
– Identik dengan kegiatan membuat press release atau siaran pers, newsletter, press-kits, company profile, konferensi pers, dsb.
– Sebuah strategi PR yang menempatkan middle man yaitu para jurnalis/media sebagai penyampai pesan.
– Membangun media relations atau menjalin hubungan baik dengan media massa (media cetak & elektronik) agar pesan-pesan bisa tersampaikan ke publik.
– Pekerjaan PR konvensional relatif mudah mengingat jumlah media di Indonesia tidak terlalu banyak.
• Cyber Communication :
– Pergeseran komunikasi satu arah ke komunikasi dua arah (interaktif).
– Publik/konsumen memiliki derajad yang sama tingginya dengan perusahaan/produsen.
– Publik/konsumen bisa bebas menuliskan pengalaman baik dan buruknya dalam mengomsunsi produk atau pelayanan, dan menyebarluaskan melalui online social media, milis, blog, dsb.
– Paradigma baru bukan lagi publikasi dari perusahaan, melainkan partisipasi publik.
| |
How Does Cyber Communication Work?
• Mobile communications technologies challenge public relations practitioners to expand their thinking and practice. Liberating electronic communication from fixed devices means that familiar PR approaches designed to reach audiences through such equipment are insufficient in themselves. They need to be complemented by new strategies, including those based on conceptualizing cyber- Communication as dynamic communicative “touch.”
Chris Galloway, “Cyber-PR and Dynamic Touch” in Public Relations Review vol. 31, p. 572-577, 2005.
• Publikasi berbasis “dari mulut ke mulut” atau word of mouth.
• Word of mouth communication
• Dampak Word of Mouth Communication:
• 1. Positive word of mouth communication, yaitu konsumen memberi persepsi baik.
• Aktualisasinya dapat berupa rekomendasi kepada orang lain tentang kelebihan produk/jasa tersebut.
• 2. Negative word of mouth communication, yaitu konsekuensi dari persepsi buruk pelanggan terhadap produk/jasa tersebut.
• Aktualisasi dapat berupa: (1) pemberitahuan tentang niat pindah (word of mouth about servis switching) .
Penulis : Fahrul Rozi

blognya simple tapi enak diliatnya ada gambar2 simple juga. elegan dah ibaratnya nih.
BalasHapus